Pengambilan sampel suara dan pemodelan suara adalah dua teknik berbeda yang digunakan di bidang rekayasa suara untuk membuat dan memanipulasi suara.
Pengambilan Sampel Suara
Sampling suara adalah proses merekam dan menyimpan representasi digital dari gelombang suara. Ini biasanya dilakukan dengan menangkap sumber suara dengan mikrofon dan mengubah sinyal analog yang dihasilkan menjadi format digital. Sampel digital yang dihasilkan disimpan di komputer atau perangkat penyimpanan digital lainnya, dan dapat diputar kapan saja. Salah satu keuntungan utama pengambilan sampel suara adalah memungkinkan reproduksi suara dunia nyata yang sangat akurat dan realistis. Misalnya, sampel piano dapat direkam dan diputar sedemikian rupa sehingga terdengar seperti piano sungguhan. Sampling biasanya digunakan dalam produksi musik, yang digunakan untuk membuat instrumen akustik versi elektronik.
Namun, pengambilan sampel suara memiliki keterbatasan. Sampel bisa berukuran besar dan menghabiskan banyak ruang penyimpanan, dan juga bisa terdengar artifisial atau “statis” jika terlalu sering diputar ulang atau terlalu banyak dimanipulasi. Selain itu, karena pengambilan sampel bergantung pada pengambilan suara yang sudah ada sebelumnya, akan sulit untuk membuat suara yang benar-benar baru atau unik dengan menggunakan teknik ini.
Pemodelan Suara
Pemodelan suara, di sisi lain, melibatkan pembuatan model matematika dari gelombang suara yang dapat digunakan untuk mensintesis suara baru. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan algoritme pemrosesan sinyal digital untuk memanipulasi komponen suara dasar, seperti gelombang sinus, untuk menghasilkan suara yang lebih kompleks. Salah satu keuntungan utama pemodelan suara adalah memungkinkan terciptanya suara yang sama sekali baru dan unik yang tidak dapat dicapai melalui pengambilan sampel. Dengan memanipulasi komponen dasar gelombang suara, perancang suara dapat menciptakan suara yang kompleks dan dinamis yang tidak dibatasi oleh batasan instrumen atau suara di dunia nyata.
Namun, pemodelan suara juga memiliki keterbatasan. Karena bergantung pada model matematis, pemodelan suara terkadang dapat menghasilkan suara yang kurang realistis atau akurat daripada yang dihasilkan melalui pengambilan sampel. Selain itu, membuat model suara yang kompleks dapat memerlukan daya komputasi yang signifikan, yang dapat membatasi kemampuan untuk menggunakan pemodelan suara dalam aplikasi waktu nyata.
Singkatnya, pengambilan sampel suara adalah teknik untuk menangkap dan mereproduksi suara dunia nyata, sedangkan pemodelan suara adalah teknik untuk menciptakan suara baru dan unik melalui manipulasi komponen suara dasar. Kedua teknik tersebut memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, dan pilihan teknik mana yang akan digunakan akan bergantung pada kebutuhan khusus proyek atau aplikasi.