Dalam dunia pencahayaan panggung dan teater, ada beberapa istilah utama yang sering muncul dalam percakapan. Di antaranya adalah profile spot, ellipsoidal spot, dan followspot. Meskipun ketiga jenis lampu ini memiliki beberapa kesamaan, masing-masing punya karakteristik dan fungsi unik. Mari kita bahas lebih dalam tentang ketiganya.
1. Profile Spots
Profile spots, yang sering juga disebut “lekos” (singkatan dari “profile spotlighting instrument”), adalah lampu serbaguna yang dirancang untuk memproyeksikan sinar cahaya dengan tepi yang tajam dan presisi. Nama “profile” merujuk pada sistem lensa berbentuk laras yang dapat disesuaikan. Fitur ini memungkinkan teknisi pencahayaan untuk membentuk dan mengatur sinar cahaya, termasuk mengontrol ketajaman dan kehalusan tepinya.
Selain itu, profile spots sering dilengkapi dengan alat tambahan seperti gobo (pola dari logam atau kaca) untuk menciptakan pola rumit, bentuk spesifik, atau sekadar memecah sinar menjadi bentuk tertentu.
2. Ellipsoidal Spots
Ellipsoidal spots mirip dengan profile spots dan sering disalahartikan sebagai hal yang sama. Namun, yang membedakan ellipsoidal spots adalah reflektor berbentuk tabung panjang serta lensa tambahan di depan bilah pengatur (shutters). Desain ini memungkinkan kontrol cahaya yang lebih baik dan menghasilkan sinar yang lebih lembut serta merata.
Walaupun tidak sekuat atau setajam profile spots, ellipsoidal spots sangat bagus untuk menciptakan pencahayaan dengan bidang ukuran menengah hingga besar. Biasanya digunakan untuk pencahayaan wash, efek khusus, atau pencahayaan area tertentu.
3. Followspots
Followspot adalah alat pencahayaan panggung klasik yang digunakan untuk menyorot dan mengikuti gerakan penampil, terutama dalam pertunjukan langsung seperti teater, tari, dan konser musik. Fungsi utama followspot adalah menghasilkan sinar cahaya yang sempit, terang, dan mudah digerakkan, sehingga operator dapat mengikuti penampil atau objek di panggung.
Followspot sering dilengkapi dengan roda warna untuk menyesuaikan warna dan intensitas cahaya, serta bilah pengatur untuk mengontrol ukuran dan bentuk sinar. Keunikan lain adalah kemampuan operator untuk mengubah intensitas cahaya secara manual selama pertunjukan. Misalnya, pada momen dramatis, operator bisa meredupkan cahaya atau menutup sebagian lensa, lalu meningkatkan intensitasnya saat adegan mencapai klimaks.
Kesimpulan
Ketiga jenis lampu ini—profile spots, ellipsoidal spots, dan followspots—memiliki fungsi yang berbeda di dunia pencahayaan panggung dan teater:
- Profile spots menghasilkan sinar yang tajam dan ideal untuk proyeksi pola (gobo) atau pencahayaan yang presisi.
- Ellipsoidal spots memberikan sinar yang lebih halus dan merata, cocok untuk pencahayaan area luas atau efek tertentu.
- Followspots digunakan untuk mengikuti dan menyorot penampil atau elemen tertentu di panggung dengan fleksibilitas tinggi.
Memahami peran dan fungsi unik dari alat-alat ini adalah langkah penting untuk menguasai seni pencahayaan panggung, baik bagi desainer pencahayaan, kru panggung, atau penggemar teater.