Synthesizer adalah instrumen elektronik yang menghasilkan dan memanipulasi suara. Ini terdiri dari berbagai komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan berbagai macam suara. Berikut adalah komponen utama dari sebuah synthesizer:
1. Sumber suara:
Dari sinilah suara itu berasal. Ada dua jenis utama sumber suara:
- Sampel audio: Sampel audio adalah rekaman digital dari suara dunia nyata atau suara sintetis yang dimuat ke dalam penyintesis. Saat sampel audio digunakan sebagai sumber suara, penyintesis memutar ulang bentuk gelombang yang direkam untuk menghasilkan suara. Keuntungan utama menggunakan sampel audio sebagai sumber suara adalah memungkinkan berbagai macam suara digunakan sebagai titik awal untuk sebuah suara. Hal ini memudahkan pembuatan suara instrumen yang realistis, sampel vokal, atau tekstur suara unik lainnya. Namun, salah satu kelemahan utama penggunaan sampel audio sebagai sumber suara adalah bahwa sampel tersebut dapat dibatasi dalam hal kontrol nada dan nada. Sampel audio direkam pada nada dan nada suara tertentu, yang berarti sulit untuk ditransposisikan atau dimanipulasi tanpa mengorbankan kualitas suara.
- Osilator: Osilator menghasilkan bentuk gelombang elektronik yang membentuk dasar suara. Ada beberapa jenis bentuk gelombang, termasuk gelombang sinus, persegi, gigi gergaji, dan segitiga. Frekuensi osilator menentukan nada suara, dan dapat disesuaikan menggunakan keyboard, pengontrol MIDI, atau perangkat kontrol lainnya. Keuntungan utama menggunakan osilator sebagai sumber suara adalah mereka menawarkan kontrol tingkat tinggi atas proses pembuatan suara. Synthesist dapat membuat dan memanipulasi bentuk gelombang untuk menghasilkan berbagai suara, dari nada synth analog klasik hingga tekstur digital modern. Namun, salah satu kelemahan utama menggunakan osilator sebagai sumber suara adalah keterbatasannya dalam hal realisme. Karena sintetis, mereka mungkin tidak dapat secara akurat mereplikasi nuansa dan kehalusan suara alam atau instrumen lainnya.
2. Efek:
Efek adalah alat pengolah yang memodifikasi dan membentuk suara. Ada beberapa jenis efek, antara lain:
- Filter: Filter menghapus atau menekankan rentang frekuensi tertentu dari suara, yang memungkinkan synthesizer memahat nada dan timbre suara. Jenis filter yang paling umum digunakan dalam penyintesis adalah filter low-pass, high-pass, band-pass, dan notch. Keuntungan utama menggunakan filter sebagai efek adalah dapat membuat perubahan yang halus atau drastis pada suara. Misalnya, filter low-pass dapat digunakan untuk menghilangkan frekuensi tinggi dari suara, menghasilkan nada yang hangat dan lembut. Filter high-pass, di sisi lain, dapat digunakan untuk menghilangkan frekuensi rendah, menghasilkan nada yang terang dan lapang. Filter dapat digunakan untuk membentuk suara dengan cara musik, dan sering digunakan untuk membuat perubahan dinamis pada suara dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, seorang synthesizer mungkin menggunakan amplop untuk mengotomatisasi frekuensi cutoff filter, menciptakan efek sapuan yang berkembang dari waktu ke waktu.
- Distorsi: Distorsi adalah efek yang menambahkan harmonik dan nada tambahan pada suara, menghasilkan nada yang lebih agresif dan berpasir. Distorsi dapat dicapai dengan berbagai cara, seperti menggunakan unit distorsi khusus, menggerakkan sinyal secara berlebihan, atau memproses suara secara digital. Keuntungan utama menggunakan distorsi sebagai efek adalah dapat menambah intensitas dan karakter pada suara. Misalnya, nada gitar yang terdistorsi dapat terdengar lebih agresif dan bertenaga daripada nada bersih. Distorsi juga dapat digunakan untuk menciptakan suara baru yang tidak dapat dicapai dengan alat musik tradisional. Namun, salah satu kelemahan utama menggunakan distorsi adalah bahwa hal itu kurang musikal daripada filter. Terlalu banyak distorsi dapat menghasilkan suara yang kasar dan tidak menyenangkan yang mungkin tidak cocok untuk semua genre musik.
3. Kontrol modulasi:
Kontrol modulasi memungkinkan Anda untuk memindahkan dan menganimasikan suara dari waktu ke waktu. Ada dua jenis utama kontrol modulasi:
- LFO (Low-Frequency Oscillator): LFO adalah jenis osilator yang menghasilkan bentuk gelombang pada frekuensi di bawah rentang suara (biasanya antara 0,1 Hz dan 20 Hz). LFO digunakan untuk memodulasi berbagai parameter suara, seperti frekuensi cutoff filter, amplitudo, atau nada. Keuntungan utama menggunakan LFO sebagai modulator adalah ia menciptakan perubahan ritmis dan siklik pada suara. Misalnya, LFO dapat digunakan untuk membuat efek vibrato pada synth lead, atau untuk membuat efek tremolo pada pad. LFO dapat digunakan untuk membuat tekstur yang kompleks dan berkembang dalam suara. Mereka juga dapat disinkronkan dengan tempo lagu, sehingga memudahkan untuk membuat variasi ritmis yang sesuai dengan musik.
- Amplop: Amplop adalah seperangkat parameter yang mengontrol bagaimana suara berkembang dari waktu ke waktu. Ini memiliki empat tahap utama: Attack, Decay, Sustain, dan Release (ADSR). Amplop dapat digunakan untuk membentuk volume, filter cutoff, dan parameter suara lainnya. Keuntungan utama menggunakan amplop sebagai modulator adalah dapat menciptakan perubahan yang dinamis dan ekspresif pada suara. Misalnya, amplop dapat digunakan untuk membuat serangan perkusi pada suara, atau untuk membuat bantalan yang panjang dan berkelanjutan. Amplop dapat digunakan untuk membuat perubahan bernuansa pada suara yang mengikuti perilaku alami alat musik tradisional. Mereka juga dapat digunakan untuk mengotomatiskan frekuensi cutoff filter atau parameter lainnya, menciptakan tekstur yang kompleks dan berkembang.
Kesimpulannya, synthesizer adalah instrumen kompleks yang terdiri dari berbagai komponen yang bekerja sama untuk menghasilkan dan memanipulasi suara. Pemahaman yang kuat tentang berbagai komponen penyintesis dan fungsinya dapat membantu musisi, produser, atau perancang suara untuk mencapai suara yang diinginkan dengan cepat. Ini juga dapat mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang cara kerja metode sintesis yang berbeda, yang dapat membantu pengguna membuat suara yang unik dan orisinal.